Langsung ke konten utama

Sistem Persamaan Linear Eleminasi Gaus Jordan

 ELEMINASI GAUS JORDAN

    Metode ini merupakan pengembangan metode eliminasi Gauss, hanya saja augmented matrik yang pada metode Eliminasi Gauss diubah menjadi matrik segitiga, pada metode Eliminasi Gauss Jordan diubah menjadi matrik diagonal.

Penerapan Eliminasi Gauss-Jordan

        Eliminasi gauss-jordan akan lebih terasa bermanfaat jika sistem persamaan linear tersebut terdiri dari banyak persamaan dan variabel, semisal sistem tersebut mempunyai 5 persamaan dan 5 variabel di dalamnya. Selain itu, eliminasi gauss dan eliminasi gauss-jordan juga dapat diterapkan pada sistem persamaan taklinear tertentu.

Sebenarnya pemecahan SPL dengan metode eliminasi gauss-jordan  terdapat 3 contoh unik (solusi tunggal, banyak solusi dan tidak punya solusi). Ketiga contoh tersebut dikerjakan dengan prosedur eliminasi gauss-jordan yang dilakukan secara jelas dan runtut.

Untuk menyelesaian Sistem Persamaan Linear dengan Eleminasi Gauss Jordan pada matriks menggunakan Operasi Baris Elementer (OBE)

Adapun yang dapat dilakukan pada OBE adalah :

1. Melakukan pertukaran baris (Bi Bj)

2. Mengalikan baris dengan konstanta dan konstanta tidak boleh 0 (nol) (kBi => Bi)

3. Mengalikan baris dengan konstanta dan menambahkan dengan baris lainnya (kRi + Rj => Rj)

Contoh 1 (Linear)

Diberikan sistem persamaan linear sebagai berikut :

x+2y-3z=4
3x-y+5z=2
4x+y+(k^2 -14)z=k+2

Tentukan nilai k agar SPL di atas :

  1. Tidak mempunyai penyelesaian;
  2. Tepat mempunyai satu penyelesaian;
  3. Mempunyai tak hingga banyak penyelesaian;

Penyelesaian :

Pertama kita representasikan sistem persamaan linear tersebut kedalam bentuk matriks :

\left[{\begin{array}{ccc}1&2&-3\\3&-1&5\\4&1&k^2 – 14\end{array}}\right|\left.{\begin{array}{c}4\\2\\k+2\end{array}}\right]

Langkah 1

Karena pada baris pertama sudah terdapat 1 utama, kita akan menyederhanakan baris ke-2 dengan operasi -3R_{1}+R_{2}\rightarrow R_{2}, sehingga diperoleh :

\left[{\begin{array}{ccc}1&2&-3\\3&-1&5\\4&1&k^2 – 14\end{array}}\right|\left.{\begin{array}{c}4\\2\\k+2\end{array}}\right]\rightarrow \left[{\begin{array}{ccc}1&2&-3\\0&-7&14\\4&1&k^2 – 14\end{array}}\right|\left.{\begin{array}{c}4\\-10\\k+2\end{array}}\right]

Kemudian dilanjut penyederhanaan pada baris ke-3 dengan operasi -4R_{1}+R_{3}\rightarrow R_{3}, didapat :

\left[{\begin{array}{ccc}1&2&-3\\0&-7&14\\4&1&k^2 – 14\end{array}}\right|\left.{\begin{array}{c}4\\-10\\k+2\end{array}}\right]\rightarrow \left[{\begin{array}{ccc}1&2&-3\\0&-7&14\\0&-7&k^2 – 2\end{array}}\right|\left.{\begin{array}{c}4\\-10\\k-14\end{array}}\right]

Langkah 2

Kita buat 1 utama pada baris ke-2 dengan operasi -\frac{1}{7}R_{2} \rightarrow R_{2} dan kita peroleh :

\left[{\begin{array}{ccc}1&2&-3\\0&-7&14\\0&-7&k^2 – 2\end{array}}\right|\left.{\begin{array}{c}4\\-10\\k-14\end{array}}\right]\rightarrow \left[{\begin{array}{ccc}1&2&-3\\0&1&-2\\0&-7&k^2 – 2\end{array}}\right|\left.{\begin{array}{c}4\\\frac{10}{7}\\k-14\end{array}}\right]

Selanjutnya kita sederhanakan baris ke-3 dengan operasi 7R_{2} +R_{3}\rightarrow R_{3}

\left[{\begin{array}{ccc}1&2&-3\\0&1&-2\\0&-7&k^2 – 2\end{array}}\right|\left.{\begin{array}{c}4\\\frac{10}{7}\\k-14\end{array}}\right]\rightarrow \left[{\begin{array}{ccc}1&2&-3\\0&1&-2\\0&0&k^2 – 16\end{array}}\right|\left.{\begin{array}{c}4\\\frac{10}{7}\\k-4\end{array}}\right]

Langkah 3

Karena tujuan kita akan mengidentifikasi nilai k, maka kita cukup fokus pada baris ke-3. apabila diubah kembali kedalam bentuk sistem persamaan linear maka :

\left[{\begin{array}{ccc}1&2&-3\\0&1&-2\\0&0&k^2 – 16\end{array}}\right|\left.{\begin{array}{c}4\\\frac{10}{7}\\k-4\end{array}}\right]\rightarrow \begin{array}{c}x+2y-3z=4\\y-2z=\frac{10}{7}\\(k^2 -16)z=k-4\end{array}

Perhatikan pada persamaan ketiga :

(k^2 – 16)z = k-4

\Leftrightarrow (k-4)(k+4)z=k-4

\Leftrightarrow (k-4)(k+4)z -(k-4)=0

Kita bagi menjadi 2 kasus :

Kasus 1

Jika k-4=0 atau k=4 maka jika disubstitusikan ke persamaan ke-3 diperoleh :

0(8z-1)=0

Mengingat sifat sembarang bilangan jika dikalikan nol akan bernilai nol maka nilai dari 8z-1 mempunyai tak hingga kemungkinan. Dapat dimisalkan n=8z-1 atau 8z=n+1\Leftrightarrow z=\frac{n+1}{8} untuk sembarang bilangan n. Akibatnya sistem persamaan linear tersebut mempunyai tak hingga banyaknya penyelesaian.

Kasus 2

Jika (k+4)z-1= 0 maka :

(k+4)z =1

\Leftrightarrow z=\frac{1}{k+4},~\text{dengan}~k\neq -4

Dari persamaan di atas, sistem tersebut akan konsisten (mempunyai solusi baik tunggal ataupun banyak) jika nilai dari k \neq -4. Dari pernyataan-pernyataan di atas dan sebelumnya, jika kita menginginkan sistem tersebut mempunyai solusi tunggal maka haruslah 

k\neq \{-4,4\}. Sedangkan jika menginginkan sistem tersebut tidak mempunyai solusi maka haruslah k=-4.

Kesimpulan

  1. SPL tersebut akan tidak mempunyai solusi jika k=-4
  2. SPL tersebut akan mempunyai tak hingga solusi jika k=4
  3. SPL tersebut akan mempunyai solusi tunggal jika k\neq \{-4,4\}

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENJUALAN BARANG MENGGUNAKAN PSEUDO-CODE

PSEUDO-CODE Algoritma: Penjualan_Barang Deklarasi    Kd, Nm: String    JJ, Hrg, TH : Numeric Deskripsi    Read (Kd);    IF Kd='SBN01' Then                Nm-'Sabum LUX'                Hrg- 1500    ELSE IF Kd='RNS02' Then                Nm-'Rinso'                Hrg-11500    ELSE IF Kd='SMP03' Then                Nm-'Sunsilk'                Hrg-150           ELSE             Nm-" "           END IF Read (JJ) TH- Hrg*JJ Write(TH)

Penggunaan Fungsi Matriks dalam Microsoft Office Excel Sebagai Media Pembelajara

Penggunaan Fungsi Matriks dalam Microsoft Office Excel Sebagai Media Pembelajara Pendahuluan Di era teknologi informasi ini dan dengan pesatnya perkebangan teknologi komputer saat ini, manfaat komputer telah dirasakan di berbagai sektor kehidupan. Dalam sektor pendidikan misalnya, pemanfaatan komputer sudah berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk urusan keadministrasian saja, melainkan juga dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran. Hal semacam ini perlu ditanggapi secara positif oleh para guru sehingga komputer dapat menjadi salah satu media yang dapat membantu dalam mengoptimalkan pembelajaran. Salah satu program komputer  yang bisa digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran adalah Microsoft  Office Excel. Khususnya penggunaan Microsoft  Office Excel sebagai media pembelajaran dalam bidang matematika. Ada banyak fungsi yang disediakan Microsoft  Office Excel yang dapat dimanfaatkan se...

jenis data berdasarkan skala pengukuran

jenis data berdasarkan skala pengukurannya           Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur.  Dengan menggunakan skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka tersebut baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan. Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut: Skala Nominal           Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di dalam suatu penelitian.Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelom...