Langsung ke konten utama

Perbedaan jenis data berdasarkan skala

  jenis data berdasarkan skalanya

    Data adalah keterangan-keterangan atau fakta-fakta  yang di kumpulkan  dari suatu populasi atau bagian dari populasi yang di sebut dengan sampel, atau sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. data bisa saja berbentuk suatu keadaan, suara, gambar, huruf, angka, bahasa atau simbol-simbol lainya yang bisa digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, kejadian ataupun suatu konsep.

jenis data berdasarkan skalanya terrdiri atas 4 yaitu

    • data nominal
    • data ordinal
    • data interval
    • data rasio

  • data nominal
        data nominal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi  klasifikasi, data nominal adalah ukuran yamg paling sederhana, dimana angka yang diberikan pada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apapun. data nominal merupakan data diskrit dan tidak memiliki urutan.

contohnya => laki-laki diberi tanda 1, sementara perempuan diberi tanda 2 (pembagian menurut jenis klamin

  • data ordinal
        Pada data ordinal, selain memiliki nama (atribut), juga memiliki peringkat atau urutan. Angka yang diberikan mengandung tingkatan. Ia digunakan untuk mengurutkan objek dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek, tetapi hanya memberikan peringkat saja. Jika kita memiliki sebuah set objek yang dinomori, dari 1 sampai n, misalnya peringkat 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, bila dinyatakan dalam skala, maka jarak antara data yang satu dengan lainnya tidak sama. Ia akan memiliki urutan mulai dari yang paling tinggi sampai paling rendah. Atau paling baik sampai ke yang paling buruk.

contohnya ==>  Misalnya dalam skala Likert, mulai dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju sampai sangat tidak setuju. 

  • data interval
        Data interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak antar dua titik pada skala, sudah diketahui. Berbeda dengan skala ordinal, dimana jarak dua titik tidak diperhatikan (seperti berapa jarak antara puas dan tidak puas, yang sebenarnya menyangkut perasaan orang saja). Data ini memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Akan tetapi ukuran interval tidak memberikan jumlah absolut dari objek yang diukur. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan skala interval dinamakan data interval.

contohnya
    Tentang nilai ujian 6 orang mahasiswa, yakni A, B, C, D, E dan F diukur dengan ukuran interval pada skala prestasi dengan ukuran 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, maka dapat dikatakan bahwa beda prestasi antara mahasiswa C dan A adalah 3 – 1 = 2. Beda prestasi antara mahasiswa C dan F adalah 6 – 3 = 3. Akan tetapi tidak bisa dikatakan bahwa prestasi mahasiswa E adalah 5 kali prestasi mahasiswa A ataupun prestasi mahasiswa F adalah 3 kali lebih baik dari prestasi mahasiswa B.

  • data rasio

        Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai titik nol yang absolut. Ini berbeda dengan skala interval, dimana taka da titik nol mutlak/absolut. Seperti titik 0°C tentu beda dengan titik 0°F. atau pergantian tahun pada system kalender Masehi (setiap 1 Januari) berbeda dengan pergantian tahun Jawa, China dan lainnya. Sehingga tak ada tahun baru dalam artian diakui oleh semua kalender sebagai tahun baru.Karenanya, interval jarak tidak dinyatakan dengan beda angka rata-rata satu kelompok dibandingkan dengan titik nol di atas. Oleh karena ada titik nol, maka data rasio dapat dibuat perkalian ataupun pembagian.

contohnya
        Angka pada data rasio dapat menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur. Jika ada 4 orang pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan masing-masing perhari Rp. 10.000, Rp.30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000. Bila dilihat dengan ukuran rasio maka pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A. Pendapatan pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A. Pendapatan pengemudi C adalah 4/3 kali pendapatan pengemudi B. Dengan kata lain, rasio antara pengemudi C dan A adalah 4 : 1, rasio antara pengemudi D dan A adalah 5 : 1, sedangkan rasio antara pengemudi C dan B adalah 4 : 3. Interval pendapatan pengemudi A dan C adalah 30.000, dan pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENJUALAN BARANG MENGGUNAKAN PSEUDO-CODE

PSEUDO-CODE Algoritma: Penjualan_Barang Deklarasi    Kd, Nm: String    JJ, Hrg, TH : Numeric Deskripsi    Read (Kd);    IF Kd='SBN01' Then                Nm-'Sabum LUX'                Hrg- 1500    ELSE IF Kd='RNS02' Then                Nm-'Rinso'                Hrg-11500    ELSE IF Kd='SMP03' Then                Nm-'Sunsilk'                Hrg-150           ELSE             Nm-" "           END IF Read (JJ) TH- Hrg*JJ Write(TH)

Penggunaan Fungsi Matriks dalam Microsoft Office Excel Sebagai Media Pembelajara

Penggunaan Fungsi Matriks dalam Microsoft Office Excel Sebagai Media Pembelajara Pendahuluan Di era teknologi informasi ini dan dengan pesatnya perkebangan teknologi komputer saat ini, manfaat komputer telah dirasakan di berbagai sektor kehidupan. Dalam sektor pendidikan misalnya, pemanfaatan komputer sudah berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk urusan keadministrasian saja, melainkan juga dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran. Hal semacam ini perlu ditanggapi secara positif oleh para guru sehingga komputer dapat menjadi salah satu media yang dapat membantu dalam mengoptimalkan pembelajaran. Salah satu program komputer  yang bisa digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran adalah Microsoft  Office Excel. Khususnya penggunaan Microsoft  Office Excel sebagai media pembelajaran dalam bidang matematika. Ada banyak fungsi yang disediakan Microsoft  Office Excel yang dapat dimanfaatkan se...

jenis data berdasarkan skala pengukuran

jenis data berdasarkan skala pengukurannya           Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur.  Dengan menggunakan skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka tersebut baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan. Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut: Skala Nominal           Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di dalam suatu penelitian.Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelom...